Pontianak, 22 November 2016
Keling
Di
matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan
dan hempasan terpahat di keningmu
Walau
semnagat tak pernah pudar
Memikul
beban yang makin sarat, kau tetap setia
Ibu,
dalam sepiku rindu
Mengingat
wajahmu yang kemayu dan matamu yang sayu
Bahumu
dulu yang dulu halus nan bagus legam terbakar matahari, kini kurus dan
terbungkuk
Getir
hidup kau lalui bagaikan angin berlalu
Hiruk
pikuk birama kehidupan kau senandungkan
Tanpa
lelah dan tetap tabah
Oh...ibu
bilamanakan kita berjumpa lagi
Saat
engkau pergi, engkau tinggalkan hati yang sunyian dan kepedihan abadi dalam
kalbu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar