Selasa, 02 Februari 2016

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA



ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA

PAPER

dikumpulkan pada tanggal 5 bulan 12 tahun 2012 di jurusan pendidikan bahasa dan seni
semester 5 dalam rangka memenuhi nilai tugas semester mata kuliah analisis kesalahan berbahasa
yang dibina oleh Drs. Firman Susilo, M.Pd
Oleh:
ADRIANUS ANDIKA R
NIM F11410035
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2012

Paragraf:
Beberapa orang menilai bahwa anak remaja sekarang cenderung kurang peduli terhadap lingkungan. Di pihak lain, ada pula orang yang berpendapat bahwa remaja memerlukan perhatian yang lebih banyak lagi. Di tempat-tempat umum mereka sering bergerombol sehingga menggangu para pemakai jalan yang juga berhak lewat di tempat itu. Tingkah laku mereka di jalan raya pun demikian. Pada malam hari, saat orang memerlukan istirahat tidak jarang mereka bermain gitar dan bernyanyi keras-keras dengan suara sumbang. Aksi corat- coret sangat mereka gemari sehingga menjadikan lingkungan berkesan kotor. Oleh karena itu tidak sedikit orang yang merasa resah atas tingkah laku mereka.
PERBAIKAN KALIMAT
Beberapa orang menilai bahwa anak remaja sekarang cenderung kurang peduli terhadap lingkungannya. Di tempat-tempat umum mereka sering bergerombolan sehingga mengganggu para pemakai jalan yang juga berhak lewat di tempat itu. Tingkah laku mereka di jalan raya pun demikian. Pada malam hari saat orang memerlukan istirahat tidak jarang mereka bermain gitar dan bernyanyi keras-keras dengan suara sumbang. Aksi corat-coret sangat mereka gemari sehingga menjadikan lingkungan berkesan kotor. Oleh karena itu, tidak sedikit orang merasa resah atas tingkah laku mereka.
Analisis:
1.      Kaliamt Utama
Alinea atau paragraf adalah suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Ia merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkayan untuk membentuk sebuah gagasan (Keraf : 62).  Dalam paragraf di atas kalimat utamanya adalah sebagai berikut:
Beberapa orang menilai bahwa anak remaja sekarang cenderung kurang peduli terhadap lingkungan.
2.      Kalimat Pengembang atau Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat-kalimat yang mendukung, menjelaskan atau melengkapi kalimat utama dalam paragraf. kalimat penjelas boleh terdiri atas banyak kalimat. Dalam paragraf di atas, kalimat pengembangnya berada pada kalimat berikut:
Ketiga              : Di tempat-tempat umum mereka sering bergerombol sehingga menggangu para pemakai jalan yang juga berhak lewat di tempat itu. Tingkah laku mereka di jalan raya pun demikian.
Keempat          : Pada malam hari, saat orang memerlukan istirahat tidak jarang mereka bermain gitar dan bernyanyi keras-keras dengan suara sumbang. Aksi corat- coret sangat mereka gemari sehingga menjadikan lingkungan berkesan kotor.
3.      Kalimat Tambahan
Kalimat kelima merupakan kalimat tambahan, sekaligus sebagai kesimpulan dari paragraf : Oleh karena itu tidak sedikit orang yang merasa resah atas tingkah laku mereka.
Kalimat kedua merupakan kalimat pertentangan dengan kalimat pertaman, alasanya dalam kalimat itu ada terdapat kalimat yang menyatakan pertentangan dengan kaliamt sebelumnya yaitu: Di pihak lain, ada pula orang yang berpendapat bahwa remaja memerlukan perhatian yang lebih banyak lagi.

4.      Persyaratan Kekompakan atau Kohesi
Persyaratan kekompakan mengatur hubungan antarkalimat yang diwudutkan oleh adanya bentuk-bentuk kalimat atau bagian kalimat yang cocok dalam paragraf. Kekekompakan dibagi dalam dua ketegori, yakni kekompakan struktural dan kekompakan leksikal. Kekompakan struktural dinyatakan dengan penggunaan kata penghubung atau konjungsi, misalnya karena itu, dengan demikian, jadi, akibatnya oleh sebab itu, singkatnya, pendeknya, mula-mula, kemudian, setelah itu, sebelumya, akhirnya. Kekompakan leksikal ditandai dengan konjungsi nama, ia, itu, nya, tersebut, dia, mereka dll. ( Suparno dan Yunus : 3.19). Perhatikan kalimat dalam paragraf berikut.
Beberapa orang menilai bahwa anak remaja sekarang cenderung kurang peduli terhadap lingkungan. Di pihak lain, ada pula orang yang berpendapat bahwa remaja memerlukan perhatian yang lebih banyak lagi. Di tempat-tempat umum mereka sering bergerombol sehingga menggangu para pemakai jalan yang juga berhak lewat di tempat itu. Tingkah laku mereka di jalan raya pun demikian. Pada malam hari, saat orang memerlukan istirahat tidak jarang mereka bermain gitar dan bernyanyi keras-keras dengan suara sumbang. Aksi corat- coret sangat mereka gemari sehingga menjadikan lingkungan berkesan kotor. Oleh karena itu tidak sedikit orang yang merasa resah atas tingkah laku mereka.

Jika dilihat dari ciri-ciri kalimat tersebut, maka dapat dikatakan kalimat dalam paragraf itu sudah memenuhi persyaratan kalimat yang kohesi. Karena memiliki kata konjungsi antarkalimat yang satu dengan yang lainnya. 
5.      Persyaratan Kepaduan atau koherensi
Kepaduan atau koherensi berarti keserasian hubungan antargagasan dalam paragraf, atau keserasian hubungan antarkalimat dan paragraf. Keserasian itu menyebabkan alur gagasan atau informasi yang terungkap dalam paragraph menjai lancar (Suparno dan Yunus : 3.18). perhatikan kalimat dalam parafraf berikut.

Beberapa orang menilai bahwa anak remaja sekarang cenderung kurang peduli terhadap lingkungan. Di pihak lain, ada pula orang yang berpendapat bahwa remaja memerlukan perhatian yang lebih banyak lagi. Di tempat-tempat umum mereka sering bergerombol sehingga menggangu para pemakai jalan yang juga berhak lewat di tempat itu. Tingkah laku mereka di jalan raya pun demikian. Pada malam hari, saat orang memerlukan istirahat tidak jarang mereka bermain gitar dan bernyanyi keras-keras dengan suara sumbang. Aksi corat- coret sangat mereka gemari sehingga menjadikan lingkungan berkesan kotor. Oleh karena itu tidak sedikit orang yang merasa resah atas tingkah laku mereka.

Sejalan dengan pengertian kepaduan atau koherensi kalimat dalam sebuah paragraf, maka dapat disimpulkan bahwa kalimat di atas tidak koherensi. Karena gagasan-gagasan dalam setiap kalimat tidak memiliki hubungan yang koherensi atau kepaduan atau tidak serasi. Di antara gagasan dasarnya dengan gagasan berikutnya tidak ada hubungan yang serasi.
Contoh:
kalimat pertama
Beberapa orang menilai bahwa anak remaja sekarang cenderung kurang peduli terhadap lingkungan.
Kalimat kedua
Di pihak lain, ada pula orang yang berpendapat bahwa remaja memerlukan perhatian yang lebih banyak lagi.
Antara kaliamt pertama dan kedua tidak ada keserasian antar kalimat tersebut. Pada kalimat pertama, ide yang ingin disampaikan adalah ketidak pedulian remaja terhadap lingkungan. Jadi pada kalimat berikutnya lebih tepat lagi bila menjelaskan bagaimana bentuk ketidak pedulian remaja terhadap lingkungan.
Bagitu pula pada kalimat yang seterusnya, tidak ada yang menunjukan kepaduan atau keserasian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar